-->
  • Jelajahi

    Copyright © Wargata.com
    Info Berada di Sekitar Warga

    Banner Ucapan

    Ads Google Searc

    Hukrim

    Banner IDwebhost

    Ganggu Kenyamanan Dengan Bau Menyengat, Warga Minta Tutup Kandang Ayam di Tanak Beak

    Admin 3
    29/07/21, 18:35 WIB Last Updated 2021-10-21T16:05:36Z
    Wargata.com, Sulsel - Keberadaan kandang ayam broiler di Dusun Tanak Bengan, Desa Tanak Beak, Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah, menuai banyak keluhan.

    Pasalnya, keberadaan kandang tidak mempertimbangkan estetika, dan dampak lingkungan, bau menyengat serta ancaman terhadap kesehatan balita, anak-anak dan lansia.

    "anak saya yang masih balita hampir tidak pernah sehat karena bau dan lalat kiriman dari kandang menggerogoti makanan yang kita makan," Kata Kasim kepada awak media di kediamannya (28/07).

    Lebih lanjut, Kasim menuturkan bahwa, jarak kandang yang sangat dekat dari pemukiman penduduk menambah kuatnya sengatan bau, Ditambah lagi dengan pengelolaan limbah konsentrat serta kotorannya yang tidak profesional dan teratur dilakukan pemilik.

    "kurang dari 50 meter jaraknya dengan pemukiman penduduk, Kalau makan pasti banyak lalat, bahkan kita berpacu dengan lalat kalau sedang makan," Ungkapnya. 

    Berkaitan hal itu, warga sudah berapa kali melapor ke aparatur desa mulai dari kepala dusun, kepala desa, bahkan langsung mendatangi pemilik kandang, namun tidak pernah mendapat tanggapan serius, malah hanya dijawab ketus dan seadanya saja.

    "Sudah lapor sana sini, bahkan satu hari saya datang langsung ke pemilik kandang mencari solusi tapi tidak ditanggapi, Malah kami dibilang mau minta jatah ayam," Ucapanya. 

    Sementara Kepala Desa Tanak Beak, Maknun saat dikonfrimasi mengaku tidak tau dengan keluhan warga ini, dan menerangkan bahwa keberadaan kandang ayam itu tidak memiliki ijin, baik dari desa maupun instansi terkait.

    "jujur semua kandang di wilayah saya ini tidak ada ijin, Didirikan hanya dengan bubuhan tanda tangan pernyataan warga yang tidak terganggu saja," Kata Kepala Desa.

    Kades juga mengaku memiliki kandang ayam dengan kapasita 6.000- 7.000 ekor, namun sejak menjabat kepala desa kandangnya disewakan ke orang lain, dan Dirinya siap membongkar seluruh kandang jika memang keberadaannya membuat warga lingkungan sekitar terganggu. Tandas Kades. 

    Berbeda halnya Kepala Kewilayah atau Kadus Tanak Bengan, M.Yusuf yang menyebut sudah dua kali mendapat laporan warga di sekitar kandang, namun hingga saat ini pihaknya belum menggelar pertemuan dengan kedua belah pihak.

    "ada warga yang lapor tapi karena banyak kesibukan, belum sempat kami mediasi," Kata Yusuf. 

    Selain itu, salah satu peternak yaitu, Sabarudin mengaku saat ini sedang berupaya memenuhi keinginan warga yang terdampak, namun menurut mereka tidak bisa secepat seperti yang diinginkan warga yang komplain. 

    "kita sedang berupaya, dan kami sadari juga semua usaha pasti ada resikonya," Kata Sabaruddin.

    Namun, terlepas dari semua ketidak beresan tata kelola limbah pakan dan kotoran ayam ini warga terdampak, meminta pihak terkait segera turun tangan mengecek semua ijin dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh keberadaan kandang ayam potong di tengah pemukiman warga.

    "bila perlu tutup saja semua kandang ayam, karena hanya menguntungkan pengusaha saja sementara kami hanya dapat bau dan penyakit saja," ketus warga setempat.

    (TW/SHD) 
    Komentar

    Tampilkan

    Timwar

    +