-->
  • Jelajahi

    Copyright © Wargata.com
    Info Berada di Sekitar Warga

    Banner Ucapan

    Ads Google Searc

    Hukrim

    Banner IDwebhost

    Berawal Bermain di Bendungan, Dua Bocah Meninggal Dunia

    Syukron redaksi wargata.com
    26/09/21, 00:04 WIB Last Updated 2021-10-21T16:05:36Z
    Wargata.com, NTB - Ditemukan Dua bocah meninggal dunia akibat tenggelam di embung (bendungan) batu ngerengseng aik bukak Pada hari Sabtu, (25/09/21) .

    Kapolsek batukliang utara, Iptu Sri Bagyo membenarkan hal tersebut, bahwa adanya anak yang tenggelam di bendungan batu ngerengseng Sekitar pukul 12.14 Wita, adapun Dua anak meniggal dunia yaitu, Zainul Fadli (5) dan Alvian Mauliadi (4) yang berasal dari langge Lawe daye desa aik bukak BKU .

    Kronologi kejadian Itu, sekitar pukul 08.30 Wita korban (Zulkifli) ikut bekerja dengan orang tuanya di dusun Batu Ngerengseng tepatnya rumah Inak Akil, yang mana ayah korban bekerja sebagai tukang, dan Sebelum korban ditemukan tenggelam, korban bermain di sekitar lokasi.

    "ayahnya sedang bekerja bersama temannya, sekitar pukul 11.45 Wita, saat itu, ia mengajak korban untuk makan siang namun korban menolak dan ingin terus bermain, Setelah selesai makan siang ayah korban akan pulang dan mencari anaknya disekitar lokasi tempat bekerja namun tidak ditemukan," Kata Kapolsek

    Lebih lanjut, ayah korban bertanya ke warga sekitar dan diberi tahu bahwa anaknya bermain di Embung. Kemudian bapak korban mencari dan melihat anaknya sudah berada di atas Embung diangkat warga yang menemukan korban
    "Setelah ayah korban memastikan bahwa itu anaknya, lalu kemudian membawa korban ke Pustu Aik Bukaq dan dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.

    Korban ditemukan Nurman yang sedang melintas di jalan umum dusun Batu Ngerengseng dan melihat korban Mengapung di pinggir Embung, Setelah mengetahui bahwa yang mengapung seorang anak, lalu kemudian Nurman memanggil warga untuk mengangkat korban ke atas embung, Saat itu korban ditemukan masih berada di dasar Embung.

    Berkaitan hal itu, Keluarga korban menolak untuk dilakukan Otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah dan dibuatkan surat penolakan Otopsi serta surat pernyataan tidak keberatan atas kejadian tersebut. Pungkasnya

    (HS/SHD)
    Komentar

    Tampilkan

    Timwar

    +