Wargata.com, Sulsel - Heboh potongan video pendek sekelompok warga geruduk Mapolres Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), karena kasus pembunuhan keluarganya tidak kunjung selesai.
Kejadian tersebut ternyata merupakan video simulasi kesiapsiagaan personel untuk Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (kamtibmas).
"Itu video lama tahun 2023 lalu," kata Kasi Humas Polres Enrekang Iptu Agung kepada awak media. Kamis (01/05/2025).
Kasi Humas mengatakan, video yang beredar tersebut merupakan video yang dipotong. Video tersebut berdurasi lebih lama dan merupakan video simulasi kesiapsiagaan personel Polres Enrekang.
Adapun video asli yang diproduksi oleh sie Humas polres Enrekang dalam platform media sosial You Tube : https://youtu.be/armqgfO-oKM?si=swBuo-eU1Uey7WW5
Juga disebutkan konten yang mengandung hate speech atau menyediakan informasi menyesatkan diantaranya https://sck.io/p/GdvsK4Fn, https://vt.tiktok.com/ZSheodwUm/ dan beberapa akun lainnya.
"Itu video simulasi kesiapsiagaan personel Polres Enrekang bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya," paparnya.
Dia meminta agar warga tidak tersesat dengan potongan video yang beredar dengan narasi warga datang ke Polres Enrekang untuk mempertanyakan kasus pembunuhan keluarganya.
IPTU Agung kembali menegaskan jika itu merupakan potongan video yang menyesatkan.
"Kami harap warga yang melihat video tersebut tidak menjadi miss informasi. Itu justru video simulasi bentuk kesiapsiagaan Polres Enrekang dalam menangani gangguan Kamtibmas," jelasnya.
Berdasarkan video beredar, terlihat seorang warga berbaju hitam mendatangi Mapolres Enrekang. Pria tersebut dengan nada tinggi langsung mempertanyakan kasus pembunuhan keluarga, di mana diduga pelaku berkeliaran.
"Saya datang ke sini mempertanyakan keluarga saya dibunuh, Kenapa pelaku berkeliaran," kata pria dalam video.
Pria tersebut bahkan mendesak polisi agar segera menangkap pelaku. Dia mengeluhkan sudah melapor tetapi proses penanganan yang lambat.
"Ini keluarga saya dibunuh. Bapak mau tanggung jawab kalau saya yang bunuh. Saya percayakan polisi dan lapor ke polisi tetapi apa, sementara di pemakaman dia lewat," Imbuhnya.
Untuk itu Kasi Humas polres Enrekang kembali menegaskan, bahwa Video yang beredar di berbagai platform media sosial tersebut merupakan potongan video yang menyesatkan.
(MW/RL/AM)