Wargata.com, Luwu Utara -- Budaya asing dan kesenian yang datang dari negara luar dan masuk ke negara kita, ibarat pisau bermata dua. Satu sisi, dapat memberi keuntungan, tetapi pada sisi lain, bisa menjadi boomerang buat anak bangsa sendiri.
Sisi positif masuknya budaya asing ini bisa memperkaya khazanah budaya lokal. Namun, dampak negatifnya bisa menjadi boomerang, sekaligus mengancam keberlangsungan budaya lokal, karena adanya pergeseran nilai dan degradasi moral.
Jika tidak dibentengi dengan pemahaman kebudayaan dan kesenian lokal, maka pengaruh buruk budaya luar bisa lebih dominan menimpa anak bangsa. Untuk itu, Pemda Lutra menggelar Kirab Budaya menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Kirab Budaya dan Kesenian ini dilaksanakan di depan Kantor Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (14/8/2025). Peserta kirab yang berjumlah 400 orang ini dilepas secara resmi oleh Ketua Dekranasda Luwu Utara, Misnawati Andi Rahim.
Dalam sambutannya, Misnawati menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Kirab Budaya ini. Antusiasme peserta kirab menjadi salah satu penyebab isteri Bupati Luwu Utara ini melayangkan apresiasinya terhadap kegiatan kirab budaya.
“Alhamdulillah, dengan melihat antusiasme peserta, utamanya dari adik-adik yang sebagian besar merupakan perwakilan dari beberapa sekolah, maka kita patut bersyukur karena semangat untuk membangkitkan budaya lokal itu masih ada,” ucap Misnawati.
Misnawati mengatakan, kirab ini adalah salah satu wadah bagi masyarakat untuk memperkokoh persatuan, sekaligus sebagai upaya untuk mengenang kembali tradisi dan budaya lokal, termasuk wadah mempromosikan kekayaan budaya yang ada di masyarakat.
“Luwu Utara ini adalah Indonesia mini, karena di sini banyak suku, agama, budaya, serta adat-istiadat. Jadi, tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan melestarikan semua kebudayaan dan kesenian yang ada di Luwu Utara ini,” jelas Misnawati.
“Di tengah terpaan digitalisasi dan informasi, anak-anak kita sebagai peserta kirab mendapatkan tantangan untuk bagaimana kebudayaan dan kesenian kita ini sebagai warisan leluhur bisa tetap eksis di tengah-tengah masyarakat,” sambungnya.
Ia menambahkan, pengaruh buruk budaya dan kesenian luar, sedikit banyak telah memengaruhi
kondisi anak bangsa. Mereka, kata Misnawati, telah banyak melihat budaya asing yang secara sporadis datang menghampiri negara Indonesia.
“Dengan adanya kirab budaya ini, sebagai salah satu wadah dan cara kita untuk memperkenalkan kepada anak-anak kita agar kecintaan mereka terhadap budaya dan kesenian lokal dapat bangkit kembali di daerah yang kita cintai ini,” imbuhnya.
Ia pun berharap, kegiatan kirab ini tak sekadar kegiatan seremonial saja, tetapi harus memberikan makna dan pemahaman yang baik kepada generasi muda. “Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi ini bisa mendarah daging ke dalam diri dan jika kita semua dalam wujud kecintaan terhadap warisan leluhur kita,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Drs. H. Misbah, M.Si., dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan kirab merupakan salah satu program Disdikbud dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI setiap tahunnya.
Hadir dalam pelepasan Kirab Budaya ini, Kepala Kemenag Rusydi Hasyim, Kepala Bakesbangpol Abdul Hakim Bukara yang juga Ketua Panitia HUT ke-80 RI, Kepala Diskominfo Kadir, TP-PKK, Dekranasda, Dharma Wanita, serta beberapa pejabat lainnya.
Berikut Daftar Peserta Kirab Budaya:
- UPT SMPN 1 Malangke Barat
- UPT SMPN Masamba
- UPT SMPN 2 Malangke Barat
- MTsN Luwu Utara
- UPT SMPN 1 Masamba
- UPT SMPN 1 Sukamaju
- UPT SMPN 3 Malangke Barat
- UPT SMPN 1 Sukamaju Selatan
- UPT SMAN 8 Luwu Utara
- UPT SMAN 1 Luwu Utara
- Desa Baloli
- Desa Sepakat
- Komunitas Asoka Desa Sepakat.