-->
  • Jelajahi

    Copyright © Wargata.com
    Info Berada di Sekitar Warga

    Banner Ucapan

    Ads Google Searc

    Hukrim

    Banner IDwebhost

    Papan Proyek Tersembunyi dan K3 Diabaikan, Proyek di SMAN 4 Pinrang Jadi Sorotan

    Anggi - Admin 7
    18/09/25, 13:27 WIB Last Updated 2025-09-18T06:52:01Z
    Wargata.com, Sulsel – Proyek pembangunan di SMAN 4 Pinrang menuai sorotan publik. Sejumlah kejanggalan ditemukan, mulai dari papan informasi proyek yang tidak tampak jelas di lokasi hingga dugaan abainya pelaksanaan standar keselamatan kerja (K3).

    Proyek pembangunan di SMAN 4 Pinrang menuai sorotan publik. Sejumlah kejanggalan ditemukan, mulai dari papan informasi proyek yang tidak tampak jelas di lokasi hingga dugaan abainya pelaksanaan standar keselamatan kerja

    Pantauan di lapangan, papan proyek yang semestinya dipasang di area strategis agar mudah diakses masyarakat, justru berada di bagian belakang sekolah. Kondisi ini menimbulkan dugaan adanya upaya mengaburkan informasi terkait anggaran, sumber dana, hingga pihak pelaksana proyek. Padahal, sesuai aturan keterbukaan informasi publik, pemasangan papan proyek bersifat wajib dan harus dipasang di tempat yang terlihat jelas.

    Selain itu, pekerja di proyek tersebut juga kedapatan bekerja tanpa perlengkapan pelindung diri. Sejumlah tukang terlihat mengerjakan bagian atap tanpa menggunakan helm, sepatu safety, maupun tali pengaman. Kondisi ini tidak hanya membahayakan keselamatan pekerja, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah hukum jika terjadi kecelakaan kerja.

    Menanggapi hal itu, Kepala SMAN 4 Pinrang, Idha Rahma, membantah adanya unsur kesengajaan dalam penempatan papan proyek. Menurutnya, papan proyek diletakkan di belakang sekolah karena pembangunan dimulai dari area tersebut serta kondisi tekstur tanah. "Tidak ada niat untuk menyembunyikan. Kebetulan pembangunan awalnya memang dimulai di belakang sekolah," Kata Idha baru-baru ini, Kamis, (18/9/2025)

    Terkait keselamatan kerja, Idha mengakui adanya kelalaian pekerja. Pihaknya, kata dia, selalu mengingatkan para tukang setiap pagi agar menggunakan perlengkapan safety. Namun, hal itu kerap diabaikan.
    "Kurang safety betul saya akui, Pak. Kami selalu ingatkan, tapi kadang tukang merasa gerah sehingga tidak gunakan perlengkapan," ungkapnya.

    Namun pernyataan tersebut dibantah oleh Aktivis pemerhati pendidikan di Makassar, Umar, yang menilai alasan pihak sekolah tidak masuk akal. Menurutnya, jika papan proyek sudah terlanjur terpasang di belakang, pihak sekolah seharusnya berinisiatif memindahkannya agar transparansi tetap terjaga.

    "Kalau memang tidak ada niat menyembunyikan, kenapa tidak dipindahkan ke depan supaya publik tahu? Ini soal keterbukaan," tegas Umar.

    Ia juga menyoroti lemahnya penerapan K3 di berbagai proyek sekolah, termasuk di SMAN 4 Pinrang. "Alasan apapun tidak bisa dibenarkan. Keselamatan kerja adalah kewajiban, dan mengabaikannya jelas melanggar aturan," ujarnya.

    Bersambung...

    (MW/TM)
    Komentar

    Tampilkan

    Daerah

    +