Wargata.com, Sulsel - Sebagai bentuk komitmen kuat dalam menjaga stabilitas keamanan dan moral generasi muda, Kapolres Enrekang, AKBP Hari Budiyanto, S.H., S.I.K., M.H., hadiri kegiatan Kolaborasi Kampus Universitas Muhammadiyah Enrekang dengan Polres Enrekang, bertema “Menangkal Faham Intoleransi, Radikalisme, Penyalahgunaan Narkotika serta Tindakan Asusila di Kabupaten Enrekang”, yang berlangsung di ruang pertemuan Kampus UNIMEN, Rabu, (22/10/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kemitraan antara dunia pendidikan dan institusi kepolisian, sekaligus membangun kesadaran kolektif dalam melindungi generasi muda dari ancaman ideologi serta perilaku menyimpang yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat.
Pelaksanaan itu juga dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Enrekang, Dr. Drs. H. Syawal Sitonda, M.Ag., Kasat Reskrim Polres Enrekang, IPTU Herman, S.H., Kasat Intelkam, IPTU Ahmad Muhtar, S.Sos., M.M., Kasat Narkoba, IPTU Rifwan Parintak, S.H., serta ratusan mahasiswa UNIMEN yang antusias mengikuti jalannya kegiatan.
Pada kesempatan ini, Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto menegaskan bahwa peran mahasiswa sangat penting dalam menjaga keamanan ideologis dan moral bangsa. Menurutnya, ancaman seperti intoleransi, radikalisme, penyalahgunaan narkotika, serta tindakan asusila merupakan tantangan serius yang dapat merusak sendi kehidupan sosial jika tidak ditangani bersama.
“Kabupaten Enrekang adalah tanah yang subur dan penuh nilai budaya, namun juga tidak lepas dari ancaman terhadap kerukunan dan moral masyarakat. Tiga hal yang harus kita waspadai bersama adalah paham intoleran dan radikal, penyalahgunaan narkoba, serta perilaku asusila yang merusak karakter generasi muda,” Ucap Kapolres melalui Sihumas polres Enrekang
Kapolres Enrekang juga menyampaikan, bahwa upaya pencegahan terhadap berbagai ancaman tersebut tidak hanya dapat dilakukan oleh aparat keamanan.
Dunia pendidikan Kata Dia, memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter dan kesadaran mahasiswa agar menjadi generasi yang cerdas, toleran, dan berintegritas tinggi.
“Kampus adalah tempat lahirnya calon pemimpin bangsa. Karena itu, mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan menjauhi segala bentuk kekerasan maupun penyalahgunaan narkoba,” Ungkapnya.
Selain itu, Kapolres juga memaparkan Terkait kasus narkoba di Kabupaten Enrekang yang mengalami peningkatan, dari 19 kasus pada Tahun 2024 menjadi 21 kasus hingga Oktober 2025. Sementara itu, kasus kekerasan seksual dan asusila masih cukup tinggi dengan total 48 kasus di Tahun 2024 dan 18 kasus hingga pertengahan 2025.
Menurutnya, data tersebut harus menjadi alarm bersama bagi semua pihak, khususnya kalangan muda, untuk lebih waspada dan aktif dalam menjaga diri serta lingkungannya.
Sebagai bentuk komitmen kolaboratif, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Muhammadiyah Enrekang dan Polres Enrekang tentang Pendidikan, Penelitian, serta Pengabdian Kepada Masyarakat.
MoU tersebut menjadi landasan bagi pelaksanaan program bersama seperti kuliah umum, penyuluhan hukum, penelitian sosial, hingga kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pencegahan radikalisme dan penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu, Rektor UNIMEN, Dr. Drs. H. Syawal Sitonda, M.Ag., menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolres Enrekang atas inisiatif dan perhatian besar terhadap dunia pendidikan. “Kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara kampus dan Polres Enrekang. Kami mendukung penuh upaya Polri dalam menciptakan masyarakat yang aman, damai dan bermoral tinggi,” ucapnya.
Selanjutnya, sejumlah paparan tematik oleh para pejabat Polres Enrekang, di antaranya Kasat Narkoba, IPTU Rifwan Parintak, S.H. yang menyampaikan penyuluhan tentang bahaya narkoba serta dampaknya bagi generasi muda, sedangkan Kasat Reskrim, IPTU Herman, S.H., membahas terkait penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Sementara Kasat Intelkam, IPTU Ahmad Muhtar, S.Sos., M.M., memaparkan strategi menangkal paham intoleransi dan radikalisme di Kabupaten Enrekang.
Kegiatan ini menjadi semakin bermakna saat salah satu mantan narapidana terorisme turut berbagi pengalaman hidupnya. Ia mengingatkan mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh oleh ajakan yang mengatasnamakan agama untuk melakukan kekerasan.
“Radikalisme tidak membawa kebaikan, yang hancur justru diri kita sendiri dan keluarga kita,” ujarnya dengan penuh penyesalan namun sarat makna.
Melalui kehadiran langsung Kapolres Enrekang, AKBP Hari Budiyanto, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Polres Enrekang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga aktif hadir dalam dunia pendidikan untuk membangun benteng moral dan ideologis bagi generasi muda.
Kolaborasi antara Polres Enrekang dan UNIMEN diharapkan menjadi model kerja sama yang berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari paham radikal, narkoba, dan perilaku menyimpang, serta mewujudkan Kabupaten Enrekang yang aman, damai dan berkarakter unggul.
(MW/RL/AM)