-->
  • Jelajahi

    Copyright © Wargata.com
    Info Berada di Sekitar Warga

    Banner Ucapan

    Ads Google Searc

    Hukrim

    Banner IDwebhost

    SPBU Bungadidi Utamakan Pengisian Jerigen, Akibatnya Antrian Panjang

    Admin 10 - Awhy
    09/10/25, 21:43 WIB Last Updated 2025-10-10T00:03:45Z
    Wargata.com, Luwu Utara -- Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bungadidi, Luwu Utara, menuai protes keras dari masyarakat. SPBU ini diduga kuat melanggar aturan dengan lebih mengutamakan pengisian bahan bakar jenis solar ke dalam jerigen berkapasitas 30 liter ketimbang melayani kendaraan yang mengantri.

    Kondisi ini menimbulkan keresahan dan antrean panjang bagi pengendara. Salah seorang pengunjung SPBU Bungadidi, yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyatakan kekesalannya terhadap praktik tersebut.

    "Kami sangat kesal karena pihak SPBU Bungadidi lebih mengutamakan pengisian jerigen ketimbang kendaraan yang mengantri," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Kamis (09/10/2025).
    Ia menambahkan bahwa kejadian seperti ini kerap terjadi dan terkesan adanya pembiaran. Praktik pengisian berulang ke jerigen ini kuat dugaan dilakukan oleh para pelangsir.

    "Sepertinya ada pembiaran dari penegak hukum sehingga para pelangsir dengan suka ria membawa jerigen 30 liter ke SPBU tersebut," tegasnya.

    "Kejadian ini sekitar 3 minggu yg lalu pak dan kemudian mereka menyalahgunakan surat rekomendasi. tujuan ke perusahaan morowali dan tenggara. bukan untuk nelayan," tandasnya.

    Dampak dari praktik ini adalah tersendatnya layanan normal di SPBU, yang seharusnya memprioritaskan kebutuhan BBM untuk transportasi. Masyarakat mendesak pihak berwenang segera turun tangan untuk menertibkan dugaan pelanggaran aturan penyaluran BBM bersubsidi atau penugasan ini.

    Sementara itu, Manager SPBU Bungadidi saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa kalau saya liat ini foto bulan Agustus sampai awal September, kalau di bulan Oktober tidak ada lagi yg seperti ini, dan juga ini pakai surat rekomendasi nelayan, memang dulu tidak diatur dia mau mengantri di mana, kalau sekarang di Oktober sudah di tertibkan agar masuknya tidak bersamaan smua.

    "Tanggal 26 September ada tim Polda yang turun ke lokasi, minta di rapikan jerigen rekomendasi, setelah itu sudah di tertibkan, jadi menurut saya foto itu kejadian sebelum tgl 26 September," pungkasnya. (@wi)
    Komentar

    Tampilkan

    Daerah

    +