Wargata.com, Makassar -- Kabupaten Luwu Utara tak hanya dikenal sebagai sentra komoditas kakao di Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi juga kelapa sawit, dan kopi.
Komoditas yang disebut terakhir kini menjadi salah satu komoditas unggulan daerah yang sangat menjanjikan dan berpotensi sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
Potensi besar kopi di Kabupaten Luwu Utara ada pada Kopi Arabika Seko. Di mana Jenis kopi ini juga telah menerima sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum.
Tak hanya itu, potensi luas lahan juga sangat mendukung pengembangan kopi di Kabupaten Luwu Utara. Sehinggga tak sedikit investor melirik Luwu Utara untuk menjajaki kerja sama ekspor.
Peluang ekspor ke berbagai negara kini makin terbuka. Hanya saja, pengembangan kopi di Luwu Utara mesti mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk dari pemerintah daerah.
Gayung bersambut. Pemda Luwu Utara akan mendapatkan bantuan program perluasan tanaman kopi arabika seluas 500 hektare. Tak hanya kopi arabika, Luwu Utara juga mendapatkan bantuan program perluasan untuk tanaman kopi robusta seluas 200 hektare.
Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemda Kabupaten Luwu Utara untuk menjadikan Luwu Utara sebagai salah satu pusat eksportir komoditas kopi di Indonesia, dengan melibatkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Simpurusiang sebagai penyokong utama.
Harapan tersebut tak bertepuk sebelah tangan. Perumda Simpurusiang terus bergerilya menjajaki setiap peluang yang ada. Upaya tersebut mendapatkan panggung yang tepat.
Pada event South Sulawesi Investment Forum (SSIF) yang dilaksanakan oleh Forum Pinisi Sultan (Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan), Perumda Simpurusiang melakukan pertemuan dengan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zahid Hafeez Chaudhri.
Pertemuan tersebut dilakukan di Sandeq Ballroom Claro Hotel Makassar, lokasi SSIF dilaksanakan, Rabu (12/11/2025). Pertemuan ini dihadiri Duta Besar Pakistan, Direktur Perumda Simpurusiang Bustani, dan Dewan Pengawas Perumda Ghazali Nur.
Direktur Perumda Simpurusiang Luwu Utara, Bustani, mengatakan bahwa pertemuan tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana potensi dilakukannya kerja sama ekspor dengan Pakistan.
“Ini sifatnya baru penjajakan, ya. Setelah disepakati, rencananya kita akan mengekspor sampel Kopi Arabika Seko sebesar 1.000 kg ke Pakistan,” ucap Bustani saat mengungkap hasil pertemuan dengan Dubes Pakistan tersebut.
Dikatakannya, jika kualitas biji kopi arabika Seko bagus, maka pihak importir, dalam hal ini negara Pakistan, akan siap menampung ratusan ton kopi arabika Seko.
“Kalau kualitasnya bagus, insya Allah, mereka siap menampung ratusan ton,” jelasnya singkat. Untuk itu, ia berharap upaya ini akan mendapatkan dukungan semua pihak, sehingga Luwu Utara menjadi salah satu pengekspor kopi terbaik di Indonesia.
“Semoga ini akan meningkatkan pendapatan devisa daerah kita, menyejahterakan petani kopi, sekaligus upaya kita melakukan perluasan pemasaran, karena ditunjang dengan harga jual yang lebih tinggi di pasar internasional,” pungkasnya. (LHr/@wi)




