Wargata.com, Luwu Utara -- Pemeritah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara mendorong Kawasan Kakao Olahan Luwu Utara (Kakao Lutra) sebagai proyek investasi yang akan diikutkan pada ajang South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2025.
Kesepakatan ini dihasilkan dalam Rapat Tim Penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) Kabupaten Luwu Utara, Kamis (8/5/2025), di Ruang Rapat DPMPTSP Luwu Utara. Rapat dipimpin oleh Kepala Dinas PMPTSP, Alauddin Sukri.
Alauddin mengatakan bahwa SSIC ini merupakan ajang yang sudah tidak asing bagi Luwu Utara. Sebab kata dia, ajang yang diselenggarakan untuk mencari proyek investasi terbaik di Sulawesi Selatan ini acapkali diikuti oleh Luwu Utara.
Bahkan pada 2021 lalu, kata Alauddin, Luwu Utara berhasil meraih juara dua SSIC untuk proyek investasi pembangunan pabrik minyak goreng kelapa sawit. “Saya kira ini bukan barang baru bagi kita, karena kita pernah juara 2,” ucapnya.
Untuk itu, ia berharap Tim IPRO yang dimotori Bapperida dan DPMPTSP segera merampungkan proposal Kakao Lutra. “Sebelum proposal dibawa ke Makassar, terlebih dulu kita presentasikan di hadapan Bapak Bupati,” jelas Alauddin.
Mantan Kepala Bappelitbangda ini mengatakan, dipilihnya Kakao Lutra sebagai proyek investasi yang diajukan ke ajang SSIC 2025 sudah sangat tepat. Mengingat kakao merupakan komoditas andalan di Kabupaten Luwu Utara.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan tiga aspek penilaian SSIC yang menitikberatkan pada kesesuaian proyek investasi dengan arah pembangunan nasional, kesesuaian proyek investasi dengan arah pembangunan provinsi Sulsel, dan potensi daerah.
“Jadi, proyek investasi Kakao Lutra ini sudah memenuhi tiga kriteria yang dipersyaratkan, sehingga bobot penilaiannya pun terpenuhi semua. Tinggal kita melengkapi dokumen apa yang dianggap masih kurang,” jelas inovator Top 45, Getar Dilan, ini.
Sekadar diketahui, tujuan SSIC dilaksanakan ialah untuk memetakan dan menggali potensi proyek invetasi di Sulawesi Selatan yang merupakan sektor ekonomi unggulan daerah, serta memberikan pembinaan dan pendampingan proyek investasi unggulan daerah agar menjadi proyek investasi clean and clear, dan ready to offer kepada investor.
Kenapa Kakao Lutra yang dipilih? Diketahui Luwu Utara merupakan salah satu daerah sentra produksi kakao terbesar di Indonesia. Bahkan menempati peringkat pertama daerah dengan produksi terbesar di Sulsel pada 2024, yang mencapai ±23.504 ton per tahun. (LHr/@wi)