Wargata.com, Luwu Utara -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar dua kegiatan sekaligus, yaitu Pelatihan Peternakan dan Pelatihan Perikanan belum lama ini di Aula Kantor Desa Muktijaya.
Pelatihan ini terselenggara atas kerja sama dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Muktijaya. Peserta yang hadir dari aparat desa, para kepala dusun, peternak binaan ayam dan kambing, serta para petambak setempat.
Hadir pula para pendamping desa atau tenaga ahli desa dan kabupaten, Camat Baebunta Selatan, para dosen dari Universitas Andi Djemma (Unanda), serta mahasiswa KKN. Dosen Unanda ini juga hadir sebagai pemateri.
Mahasiswa KKN, Saldi, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan melibatkan beberapa pihak terkait. Selain dosen Unanda, pihaknya juga melibatkan beberapa dokter hewan dari Dinas Pertanian, termasuk penyuluh pertanian.
“Untuk Pelatihan Peternakan, kami fokus pada 2 sektor, yaitu peternakan ayam dan kambing. Di mana pematerinya, kami berkolaborasi dengan para dokter hewan dari dinas pertanian. Kami juga membuat simulasi pembuatan pakan alternatif untuk kambing,” ungkapmnya.
Sementara mahasiswa KKN lainnya, Sri Astuti, mengatakan, khusus Pelatihan Perikanan, ada dua materi yang dibawakan. Selain tentang budidaya ikan nila, juga ada pembuatan pakan. Di mana pesertanya adalah para kepala dusun dan para petambak.
“Kami juga melibatkan pendamping desa dan kabupaten, termasuk dosen ahli pakan dari Unanda, yang membawakan materi terkait pembuatan pakan ikan nila,” jelas Sri Astuti seraya mengatakan bahwa kedua pelatihan ini berjalan dengan baik dan lancar.
Sementara itu, Kepala Desa Muktijaya, Muhammad Yusuf A. Wani, yang juga hadir dalam kegiatan ini mengatakan bahwa desa Muktijaya memiliki potensi yang sangat besar di tiga sektor yang ada, yaitu sektor pertania, perikanan, dan peternakan.
Untuk itu, Yusuf berupaya menjadikan Muktijaya sebagai desa binaan untuk tiga sektor tersebut. “Dari diskusi kami dengan Unanda, insya Allah, kami akan Mou dengan Unanda dalam waktu dekat untuk menjadikan Muktijaya sebagai desa binaan,” ungkap Yusuf.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Rektor Unanda, tinggal kami atur waktu kapan dilakukan MoU ini. Saya, bersama Camat, serta Tenaga Ahli Kabupaten siapk ke Palopo untuk melaksanakan MoU ini. Tinggal menunggu jadwal dari Pak Rektor,” sambungnya.
Selain itu, Yusuf juga mengatakan bahwa dalam MoU nanti juga akan diatur terkait pendampingan khusus untuk pengembangan potensi peternakan, perikanan, dan pertanian. “Ini fokus kita nanti. Jadi, kampus memang harus masuk ke desa. Karena di desa itu, aspek SDM masih lemah, sehingga butuh ilmu, dan butuh pendampingan dari kampus,” terangnya.
Ia juga tak lupa menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada mahasiswa KKN Unhas. “Sebenarnya, pelatihan ini sudah lama kami rencanakan, tetapi baru direalisasikan atas kerja sama dengan KKN Unhas. Alhamdulillah, terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (LHr/@wi)