Wargata.com, Sulbar - Hari Kesiapsiagaan Bencana memiliki makna bahwa bagamana kita sebagai stake holder terkait harus sadar bahwa di lingkungan kita banyak bencana yang dapat mengganggu dan mengancam keselamatan kita.
Untuk itu, kita harus sadar dengan terus menjaga kesiapsiagaan bencana terhadap setiap ancaman yang mengintai dalam rangka pengurangan risiko bencana sekaligus sebagai upaya penguatan ketahanan sosial dan budaya sadar bencana masyarakat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Majene saat menghadiri upacara hari kesiapsiagaan bencana yang berlangsung di halaman kantor badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Majene, Senin (26/4/21).
Upacara hari kesiapsiagaan bencana tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Majene, H. Lukman S.Pd., M.pd., yang dihadiri oleh para tamu undangan.
Dalam sambutannya, Bupati Majene menyebutkan kita ketahui bersama bahwa Wilayah negara kita sangat rawan terhadap berbagai ancaman Bencana baik itu gempa Bumi , Tsunami, Lickeikpaksi, letusan gunung Merapi, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, banjir bandang, longsor, cuaca exrim, siklon tropis seperti yang terjadi di NTT bahkan kegagalan teknologi (non alam).
Olehnya itu, perlunya ada upaya pencegahan dari setiap ancaman tersebut, melalui kesiapsiagaan yang harus terus menerus tetap di laksanakan, tuturnya.
(TW/HS/IN)