-->
  • Jelajahi

    Copyright © Wargata.com
    Info Berada di Sekitar Warga

    Banner Ucapan

    Ads Google Searc

    Hukrim

    Banner IDwebhost

    Resmi Berakhir, Tapi Semangat Program LASCARCOCO di Luwu Utara Diharap Terus Berlanjut

    Admin 10 - Awhy
    25/06/25, 19:58 WIB Last Updated 2025-06-25T13:06:52Z
    Wargata.com, Luwu Utara -- Program Landscape Approach to Sustainable and Climate Change Resilient Cocoa and Coffee Agroforestry alias LASCARCOCO resmi berakhir di Kabupaten Luwu Utara. Menyusul kebijakan yang dibuat oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang menutup Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

    Akibat kebijakan tersebut, Kabupaten Luwu Utara terkena imbasnya. Salah satu program USAID, LASCARCOCO, yang sementara berjalan di Luwu Utara otomatis dihentikan. Namun, berhentinya program ini tidak membuat spirit atau semangat LASCARCOCO juga berhenti. Karena manfaat dari program ini terbukti memberikan bermanfaat bagi petani kakao.

    Direktur Kehutanan dan Konservasi Kawasan Sumber Daya Air (KKSDA) BAPPENAS yang diwakili oleh Perencana KKSDA BAPPENAS, Februari T.A. Ramadhan, mengatakan, program LASCARCOCO memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh program lainnya. Karena program ini juga menjalin kerja sama dengan sektor privat, sehingga menjamin keberlanjutan.

    “Program LASCARCOCO ini selain menjalin kerja sama G to G bersama BAPPENAS, juga menjalin kerja sama dengan berbagai mitra dari sektor privat, di antaranya, PT Olam Indonesia, Hershey's, dan Rikolto, yang tentunya sangat membantu kami dalam melaksanakan program ini sampai ke tingkat tapak,” jelas Februari Ramadhan, saat menghadiri Close Out Meeting (penutupan) secara resmi Program LASCARCOCO, Senin, (23/6/2025), di Ruang Command Center Kantor Bupati.

    Meskipun program LASCARCOCO telah berakhir, tetapi ia berharap semangat dari program ini dapat terus dihidupkan agar nyawa dari program ini masih tetap ada dan terus berkelanjutan. “Program ini secara administrasi memang telah berakhir, tetapi soul-nya dan semangatnya masih harus tetap ada, meski dalam ruang lingkup yang lebih disesuaikan,” jelasnya lagi. 

    “Ibaratnya kita lagi sayang-sayangnya, tiba-tiba diselesaikan. Namun, kita patut bersyukur karena kita berakhir dengan terlebih dahulu berpamitan secara resmi. Walaupun ditinggal, tetapi ada pamitannya dulu, karena LASCARCOCO ini berkerja sama dengan privat sektor,” terangnya.

    Ia pun berharap, segala capaian program ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas terhadap peningkatan produktivitas kakao, ketahanan petani, serta praktik pertanian yang lebih belanjutan melalui agroforestry, khususnya di Kabupaten Luwu Utara.

    “Bagi kami di BAPPENAS, program ini sangat searah dan selaras dengan pembangunan nasional, terutama dalam hal peningkatan kesejahtreraan petani yang ada di luar kawasan hutan, baik itu melalui APL maupun perhutanan sosial,” imbuh dia.
     
    Pada kesempatan itu, wanita yang lahir di bulan Ramadan 1990 ini juga menyampaikan apresisasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemda dan Petani Luwu Utara atas dukungan dan kontribusinya terhadap kesuksesan dari program LASCARCOCO.

    “Saya selaku perwakilan dari BAPPENAS, menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kontribusi pemda dan tentu saja petani kakao di Luwu Utara yang telah menjadi mitra aktif dalam mendukung keberhasilan dari program ini,” tandasnya seraya berharap praktik baik ini bisa terus lanjutkan meski tak lagi dalam label LASCARCOCO. 

    Sementara itu Deputi Chief Of Party OFI (Wakil Pimpro Program LASCARCOCO), Annisa Anastasya, tak dapat menyembunyikan kesedihannya akibat terhentinya program LASCARCOCO di tengah jalan. “Secara formal kami menutup program kami, meskipun sebenarnya ada perpanjangan dari USAID sampai tahun 2026. Namun, akibat kebijakan Presiden AS, maka program ini harus berakhir lebih cepat, dari yang seharusnya berakhir pada akhir tahun 2025 ini,” terangnya.
     
    “Akibat kebijakan dari Presiden Amerika Serikat, semua pendanaan dari USAID juga di-stop. Tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di semua negara,” sambungnya. Ia bercerita bahwa program LASCARCOCO dihentikan setelah pihaknya menerima dua kali surat notifikasi dari USAID terkait pemberhentian program LASCARCOCO di Januari dan Februari.

    “Jadi, Januari kemarin kita sudah menerima surat cinta pertama dari USAID. Kemudian Februari kita menerima lagi surat cinta kedua, dan final project ini ditutup. Jadi, maksud kami ke sini untuk menyampaikan apa yang sudah dicapai oleh program LASCARCOCO di Luwu Utara, dan kemudian secara formal kami memohon pamit,” terangnya.

    Sebelumnya, Penjaba Sekretaris Daerah, Jumal Jayair Lussa, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada mitra program LASCARCOCO, di antaranya USAID, Bappenas, OFI Indonesia, dan Rikolto, atas komitmen, kerja keras, dan kolaborasi selama 2 tahun terakhir dalam memperkuat praktik agroforestri kakao berkelanjutan di Luwu Utara.

    “Bagi kami, LASCARCOCO yang telah kita selenggarakan selama 2 tahun ini, bukan sekadar proyek, tetapi sebuah perjalanan kolaboratif yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, pemerintah, mitra pembangunan, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan yang terpenting adalah para petani,” jelas Jumal.

    “Kami percaya bahwa transformasi yang berkelanjutan hanya dapat dicapai jika perubahan itu dimulai dari akar rumput dan didukung sinergi lintas sektor secara konsisten,” sambung Jumal. Dikatakannya, program ini telah menghadirkan berbagai intervensi inovatif dan dampak positif, seperti penguatan kapasitas petani, revitalisasi kelembagaan lokal, integrasi konservasi praktik budidaya, hingga pembelajaran berharga bagi pengembangan kebijakan di masa depan. 

    “Kami berharap hasil dari program LASCARCOCO ini tidak berhenti pada capaian jangka pendek, tetapi menjadi titik tolak transformasi ekosistem pertanian yang tangguh terhadap perubahan iklim dan inklusif secara ekonomi dan sosial,” pungkasnya.

    Sekadar diketahui, program LASCARCOCO ini mulai dilaksanakan sejak 2022 di Kabupaten Luwu Utara. Seandainya tak ada kebijakan ekstrim yang dikeluarkan Presiden Trump, program ini akan berakhir pada akhir tahun 2025, dan potensi perpanjangan sampai 2026. 

    Diketahui, LASCARCOCO ialah program kerja sama yang bertujuan untuk mempromosikan praktik wanatani kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia. Program ini didukung oleh USAID, PT. Olam Indonesia (OFI Indonesia), Hershey's, serta Rikolto. LASCARCOCO berfokus pada peningkatan produktivitas dan ketahanan petani, serta praktik pertanian yang lebih baik. 

    Turut hadir dalam acara ini, Kepala Bapperida, Kadis Pertanian, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, KPH Rongkong, KPH Baliase, Kades Kanandede Rongkong, Kades Dandang Sabbang, LPHD Lindosugi Desa Kanandede, serta mitra utama, dalam hal ini para petani kakao. (LHr/@wi)
    Komentar

    Tampilkan

    Daerah

    +