Wargata.com, Lembang - Ratusan orang memadati Gedung Oertayo Sespim Lemdiklat menghadiri Seminar dan Leader Expo Sespimma Lemdiklat Polri Angkatan Ke-73 yang mengusung Tema Polisi dan Masyarakat, Selasa, (3/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri Kalemdiklat Polri, KOMJEN Pol. Chryshnanda Dwilaksana, Widyaswara Utama Tk. I Sespim Lemdiklat Polri, Kasespimma Lemdiklat Polri, Perwakilan Mahasiswa, Perwakilan Serdik Sespimmen Angkatan 65 dan hadir via zoom diikuti 1799 Siswa SIP Angkatan 54 Gelombang 1, Perwakilan SPN dan Satdik se Indonesia serta Siswa Dikbangspes.
Narasumber dalam seminar yakni Peneliti LIPI, Prof. Hermawan Sulistyo, Guru Besar Tetap, Prof. Dr. Nurhasan Ismail, Kepala Badan Keahlian DPR RI, Dr. Inosentius Samsul dengan Moderator Chacha Anisa yang merupakan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Presiden.
Kalemdiklat Polri, KOMJEN Pol. Chryshnanda Dwilaksana selaku keynote speaker mengatakan Seminar ini bukan hanya ruang akademik, tetapi juga panggung konseptual untuk menggali dan menyemai pemikiran tentang arah transformasi Polri ke depan. Dan pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua merenungkan kembali mengenai “Keutamaan Polisi dan Paradigma Pemolisian.”
"Menjadi polisi bukanlah sekadar profesi atau pekerjaan, Ia adalah panggilan pengabdian yang luhur, Keutamaan menjadi polisi bukan terletak pada seragam atau kekuasaan, melainkan pada makna kemanusiaan yang terkandung di dalam tugas-tugasnya, Polisi hadir sebagai penjaga moral publik, pelindung mereka yang lemah, dan pengawal nilai-nilai keadilan," Ucapnya.
Dikatakan Jenderal Polisi Seniman ini,
Dalam konteks keutamaan ini, kita harus menempatkan Polri bukan sekadar sebagai institusi negara, tetapi sebagai penjaga keadaban sosial. Keberadaan kita harus menjadi penjamin rasa aman, pelindung hak asasi manusia, serta perekat sosial dalam masyarakat yang plural",
"Polisi yang utama bukanlah yang paling berkuasa, tetapi yang paling beradab, paling berpihak pada kebenaran, dan paling tulus dalam menjalankan tugas. Untuk itu, kita membutuhkan Pemimpin Polri yang profesional, cerdas, bermoral, dan modern," Kata Chrysnanda.
Jenderal Polisi bintang Tiga ini juga menambahkan, Profesional dalam artian memiliki kompetensi teknis dan integritas tinggi. Cerdas dalam menyikapi kompleksitas tantangan keamanan era kini. Bermoral dalam menegakkan etika dan nilai-nilai universal. Dan modern, yakni mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta perubahan sosial yang cepat.
"Paradigma ini menempatkan masyarakat bukan sebagai objek pengawasan, tetapi sebagai subjek dalam proses menciptakan keamanan bersama. Polisi harus hadir bukan hanya saat ada konflik, tetapi sejak awal untuk mencegah konflik, menjembatani komunikasi, dan memperkuat kohesi sosial," Ujarnya.
Selanjutnya Kalemdiklat Polri menjelaskan Pemolisian modern harus berbasis pada Empat pilar utama:
- Humanis – mengedepankan pendekatan yang menjunjung martabat manusia;
- Profesional – bertindak berdasarkan pengetahuan, etika, dan hukum;
- Transparan – membuka ruang dialog dan pertanggungjawaban publik;
- Adaptif – siap menghadapi tantangan digitalisasi dan kompleksitas sosial baru.
"Kita tidak menutup mata bahwa saat ini Polri tengah menghadapi tantangan serius, terutama menyangkut citra dan kepercayaan publik. Ini adalah alarm moral, bahwa integritas kita masih harus diperkuat," pesanya.
Seminar ini adalah bagian dari proses itu. Kita sedang membentuk kader pemimpin Polri masa depan. Pemimpin Polri yang profesional, cerdas, bermoral, dan modern. Saat ini Pemimpin yang dibutuhkan bukan hanya yang pandai memerintah, tapi juga yang mampu menjadi teladan, yang memahami makna integritas, dan yang paham bahwa wewenang adalah amanah.
Namun ingat, dalam kondisi apapun, Polisi harus tetap menjadi simbol keadilan dan ketenangan. Kita bukan hanya penjaga keamanan, tapi juga penjaga harapan.
Harapan masyarakat akan negara yang adil, beretika, dan berpihak pada yang benar. Kita harus hadir di tengah masyarakat sebagai bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Semoga seminar ini melahirkan gagasan-gagasan strategis dan inspiratif, serta menjadi ruang perjumpaan antara kepolisian dan masyarakat dalam semangat kolaborasi dan pembaruan.
"Saya mendukung penuh dan mengapresiasi pelaksanaan Seminar Sekolah Sespimma Polri Angkatan ke-73 Tahun Ajaran 2025, dan berharap hasil-hasilnya dapat menjadi kontribusi nyata bagi kemajuan institusi kita," tutup Kalemdiklat Polri.
(MW/AA)